Keutamaan Membaca Al-Qur’an

Joko Eliyanto
7 min readJan 22, 2023

--

Tiada harapan yang lebih berarti selain limpahan keberkahan Allah subhanawata’ala kepada kita semua dan semoga sholawat serta salam senantiasa tercurahkan kepada junjungan Nabi Muhammad salallahu alaihi wassalam. Semoga senantiasa kita dijadikan dekat, erat, dan rekat kepada Al Qur’an.

Sebagai motivasi dan tambahan ilmu, penulis mencoba menuliskan keutamaan membaca Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.

Kenapa Artikel Ini Ditulis?

Pernah gag sih ngerasa galau dengan kehidupan kita sehari-hari? Ada aja ya masalah yang dihadapi. Mungkin Anda kira yang berat itu ngangkat galon pakai dua jari , tapi selain itu ternyata harapan orang tua jauh lebih berat ya kan hehehe. Intinya, menurut pengalaman penulis terdapat segudang masalah yang dihadapi oleh seseorang setiap harinya di setiap fase kehidupannya, mulai dari anak-anak yang dilarang ngegame seharian padahal cita-citanya mau jadi Jess No Limit , remaja yang terjangkit virus bucin pertamanya, umat quarter live crisis, Mahmud dan PakMud yang baru merasakan kenakalannya dulu ketika sikecil masuk fase “mulai aktif ya bund”, serta fase di mana seharusnya seseorang sudah bisa jadi panutan, eh malah jadi yang paling depan untuk menyalahkan keadaan.

Membaca Al-Qur’an

Nah, ibarat barang yang diproduksi pabrik, pernyataan-pernyataan di atas merupakan masalah-masalah yang mungkin akan muncul pada produk tersebut. Makannya setiap barang yang diproduksi ada buku panduannya. Intinya mah kalo suatu barang gag dipakai seperti peruntukkannya ada aja masalahnya betull? Terserah sih jawabnya apa, yang penting baca sampai akhir, PLEASE!!! . Karena kita adalah ciptaan Allah subhana wataala, maka Al-Qur’an lah buku panduan kita. Masuk akal dong kalau kita bisa membaca, memahami, dan mengamalkan dengan baik kita bisa menghindari masalah atau menghadapi masalah dengan baik. Berikut adalah beberapa keutamaan membaca Al-Qur’an.

Hidup Lebih Berkah dan Dimudahkan Segala Urusan

Baru poin pertama loh, udah savage. Sebelum ke berkah deh, bahkan dengan hanya membaca Al-Qur’an setiap harinya kita akan dimudahkan segala urusan. Ini dapat kita ambil dari hadist berikut:

عَنْ عَبْد اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ رضى الله عنه يَقُولُ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ وَالْحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا لاَ أَقُولُ الم حرْفٌ وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلاَمٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ.

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membaca satu huruf dari Al Quran maka baginya satu kebaikan dengan bacaan tersebut, satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan semisalnya dan aku tidak satu huruf akan tetapi Alif satu huruf, Laam satu huruf dan Miim satu huruf.”

(HR. Tirmidzi).

Pasti sudah pernah denger dong. Kalo belum mungkin playlist youtube sama fyp di tiktok atau instagramnya perlu diubah deh. Nah pernah kepikiran gg sih kalo kebaikan itu selain dalam wujud pahala namun juga bisa dalam wujud kebaikan yang bisa kita rasakan sehari-hari. Jalanan yang tidak macet misalnya, permintaan kita yang tidak ditolak misalnya, bahkan kemudahan di segala urusan yang kita jalani. Bukankah itu juga merupakan keberkahan dari Allah menurut para ulama’?

Tambahan dikit, pernah ada kisah seseorang yang meminta kepada seorang ulama’ nasihat karena ia merasa kesulitan untuk mengatur waktu untuk bersama keluarga dan urusan ibadah karena kesibukan pekerjaanya. Ulama’ tersebut memintanya untuk membaca Al Qur’an di setiap bagi sebelum ia mulai bekerja meskipun itu hanya 5 atau 10 menit. Pada awalnya orang tersebut ragu, namun setelah dilakukan beberapa waktu benar saja, pekerjaan yang biasanya menguras waktu bisa diselesaikan dalam waktu yang lebih singkat sehingga dia bisa mempunyai waktu untuk keluarga dan meningkatkan ibadahnya.

Sepertinya tidak masuk akal, namun coba dipikir ulang kembali. Ketika kita bisa meluangkan waktu untuk hal kecil yaitu membaca Al-Qur’an 5–10 menit sehari maka kita terbiasa untuk melakukan sesuatu dengan baik dan tepat waktu. Ketenangan setelah membaca Al-Qur’an itulah yang membuat kita bisa fokus dalam pekerjaan sehingga selesai tepat waktu dan kita bisa memiliki waktu luang untuk hal lainnya.

Dianugrahi Ketenangan

Bukankah ketenangan hidup itu yang kita cari selama ini? Percaya deh kalo kita pikir punya Mobil Sport itu kebahagiaan yang haQQ, bisa posting jalan-jalan ke Eropa itu kebahagiaan yang hQQ maka mungkin perlu dipikir ulang. Bukan berarti itu tadi semua gag boleh kita raih loh, tentunya Boleh Bangeeet. Cuma, manusia itu punya tabiat jika belum memiliki akan terbayang-bayang setiap saat, kalau sudah memiliki biasa saja, dan ingin memiliki yang lebih dari yang ia punya. Betul?? Capek gag tuh kalau gitu. Kalo kata Ustadz Salim Afillah Kebahagiaan itu adalah tidak khawatir akan masa depan dan tidak menyesali masa lalu. Relate banget kan sama kamu sekarang. Mikirin kapan lulus lah, kapan tabungan untuk nikah cukup lah dan lain-lain. Semua itu bisa didetoksifikasi dengan membaca Al-Qur’an agar kita bisa mendapatkan ketenangan. Sehingga kita bisa fokus sama cita cita mulia kita saat ini. MENJADI KEBANGGAN AYAH BUNDA. Sebagaimana hadist berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مَا اجْتَمَعَ قَوْمٌ فِى بَيْتٍ مِنْ بُيُوْتِ اللهِ تَعَالَى يَتْلُوْنَ كِتَابَ اللهِ وَيَتَدَارَسُوْنَهُ بَيْنَهُمْ اِلاَّ نَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ وَحَفَّتْهُمُ الْمَلاَئِكَةُ وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ

Artinya: “Suatu kaum tidak berkumpul di suatu rumah dari rumah Allah ta’ala (masjid) dalam rangka membaca dan tadarus Al-Qur’an, kecuali mereka dianugerahi ketenangan, diliputi rahmat, dikerumuni malaikat, dan dibanggakan Allah dihadapan para malaikat-Nya.”

(HR Muslim).

Diangkat Derajatnya

Sengaja ditulis bertingkat sih emang. Pertama, urusan hidup kita dipermudah, kedua mendapatkan ketenangan dalam hidup. Dua poin itu saja kalau bisa kita rasakan setiap hari sangat masuk akal jika kita bisa menelurkan karya-karya terbaik. Yang jadi dosen bisa jadi dosen berprestasi, yang jadi ilmuan bisa menemukan alat atau metode yang bermanfaat bagi umat, yang jadi pedangan bisa jadi ahli sedekah dan seterusnya. Itu baru dari sisi dunia, jika kita dapat itu semua maka berarti derajat kita sedang diangkat oleh Allah subhana wata’ala. Pernah tau kan cerita betapa hebatnya Islam jaman Rasulullah salallahu alaihi wassalam, sahabat, kehalifahan, dan terakhir pada jamannya Muhammad Al Fatih. Itu semua karena umat muslim saat itu berpegangan dengan Al-Qur’an. Hadist yang direference untuk pin ini adalah sebagai berikut:

قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, dan menghinakan kaum yang lainnya.”

(HR. Muslim)

Sebaik-baik Manusia

Selain diangkat derajatnya kita juga bisa menjadi manusia yang terbaik. Bukankah setiap kita ingin menjadi yang terbaik? Menjadi mantu idaman mertua lah, jomblo high quality lah, pemuda yang suami able lah dan lain-lain. Ketika kita mampu mempelajari Al-Qur’an. Menjadi manusia yang sesuai dengan spek taqwanya menurut Al-Qur’an maka kita bisa menjadi sebaik-baik manusia.

عَن عُثَمانَ رَضِىَ اللهُ عَنهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ اللهِ صلى اللهُ عَلَيهِ وَسَلمَ خَيُركُم مَن تَعلمَ القُرانَ وَعَلَّمَهَ.

Artinya: “Dari Utsman r.a. Rasulullah s.a.w. bersabda: “Sebaik-baiknya kamu adalah orang yang belajar al Qur’an dan mengajarkannya.”

(HR. Muslim)

Syafaat pada Hari Kiamat

Cuma mau menjawab pertanyaan wawancara kerja aja persiapan kita berhari-hari mulai dari belajar ini lah itu lah. Nonton tips dan trik menjawab pertanyaan wawancara. Bikin portofolio. Persiapan tes skill secara langsung dan lain-lain. Itu cuma buat pekerjaan loh. Bagaimana tentang hari kiamat nanti? Pas kita gag bisa ngadu sama temen setongkrongan kita yang jago gelut. Pas kita gag bisa merengek minta bantuan bapak atau kakak kita. Semuanya ada pada tanggung jawab kita. Bacaan Al-Qur’anlah yang akan bisa menolong kita. Suka gg sih kalo kumpulan puisi atau surat cinta kita yang kita berikan ke pasangan kita dibaca berulang setiap hari. Suka gg sih kalo pasangan kita bisa menuruti yang kita inginkan? Itulah kenapa Allah menurunkan syafaatnya kepada para pembaca Al-Qur’an yang Takep(Taqwa dan Cakep).

عَنْ أَبي أُمَامَةَ الْبَاهِلِىُّ رضى الله عنه قَالَ سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَقُولُ اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِهِ.

Artinya: “Abu Umamah Al Bahily ra. berkata: “Aku telah mendengar Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Bacalah Al Quran karena sesungguhnya dia akan datang pada hari kiamat sebagai pemberi syafa’at kepada orang yang membacanya”

(HR. Muslim).

Paling Dicintai Allah

This is the final result. Pernah gag digombalin pakai kata-kata: “Untukmu yang aku cintai, aku akan melakukan apapun dan mengabulkan apapun yang kamu ingin, kalo aku sudah gajian dan kalo cukup sama sempet”. Hehehe. Intinya mah ketika seseorang mencintai saja dia akan memberikan segalanya. Yang dicintai akan mendapatkan apapun yang dia butuhkan dan inginkan dari yang mencintainya sesuai kapasitas yang mencintai. Kebayang gag kalo yang mencintai itu Allah subhana wata’ala. Kalo cuma sekedar permintaan umroh dua keluarga mah kecil, atau wisata keliling dunia juga kecil. Membaca Al-Qur’an adalah amalan yang paling dicintai Allah subhanawata’ala.

عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ : قَالَ رَجُلٌ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيُّ الْعَمَلِ أَحَبُّ إِلَى اللَّهِ؟ قَالَ : الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ — قَالَ: وَمَا الْحَالُّ الْمُرْتَحِلُ؟ قَالَ الَّذِي يَضْرِبُ مِنْ أَوَّلِ الْقُرْآنِ إِلَى آخِرِهِ كُلَّمَا حَلَّ ارْتَحَلَ

Artinya: Dari Ibnu Abbas ra, beliau mengatakan ada seseorang yang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Wahai Rasulullah, amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Beliau menjawab, “Al-hal wal murtahal.” Orang ini bertanya lagi, “Apa itu al-hal wal murtahal, wahai Rasulullah?” Beliau menjawab, “Yaitu yang membaca Al-Qur’an dari awal hingga akhir. Setiap kali selesai ia mengulanginya lagi dari awal.”

(HR Tirmidzi)

Penutup

Semoga kita bisa menjadi muslim yang selalu mencintai Al-Qur’an dan dapat menghiasi lisan kita di setiap hari-hari kita. Aamiin ya robbal ‘alamin.

Nuun walqolami wama yas turuun

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Referensi:

--

--

Joko Eliyanto
Joko Eliyanto

Written by Joko Eliyanto

Content Creator at Hobi Data Youtube Channel, Qur'an Entusiast, Data Scientist, Data Science Intructor

Responses (1)